[City Hunter Episode 19]
Mobil Young Joo menyalip dan menghadang mobil Yoon Sung. Young Joo memperhatikan sosok pria misterius yang ada dibelakang kemudi, Yoon Sung pun menatap tajam ke arah Young Joo tak lama kemudian Yoon Sung memutar balik mobilnya dengan cepat. Tak ingin kehilangan jejak City Hunter, Young Joo langsung mengambil senjatanya dan menembakkan ke arah ban mobil Yoon Sung.Young Joo turun dari mobil sambil menodongkan pistol ke arah Yoon Sung, Yoon Sung pun ikut turun dari mobil. Saat Young Joo mendekat dan menodongkan senjatanya ke arah Yoon Sung dengan sigap Yoon Sung meraih senjata yag tadinya diarahkan kepadanya dan berbalik menodongkan senjata itu ke arah Young Joo. Walaupun ditodong senjata Young Joo tetap mendekati Yoon Sung dan membuka penutup wajahnya.
Yoon Sung menurunkan senjatanya dan bertanya apakah Young Joo puas. Young Joo diam saja tidak menjawab. Tak lama datang iring-iringan mobil polisi. Yoon Sung terlihat cemas, tapi Young Joo menyuruhnya untuk cepat pergi.
Yoon Sung pun pergi dari sana tepat disaat mobil polisi itu sampai. Salah satu petugas polisi bertanya apakah Young Joo baik baik saja, dia menjawab kalau dia baik baik saja, lalu polisi itu menyuruh anak buahnya untuk bergerak cepat dan menangkap City Hunter.
Yoon Sung masih berada di sekitar tempat kejadian, beberapa polisi memberi informasi pada rekannya bahwa City Hunter memakai jaket hitam dan menyuruh rekannya agar tidak membiarkan dia lolos. Yoon Sung terus berjalan dengan cepat, lalu membuka jaket dan penutup wajahnya serta membuangnya di semak semak. Dia pun berjalan layaknya warga biasa pada saat berpapasan dengan para polisi.
Jae Man berada di kantor kejaksaan dengan tangan terikat. Tiba tiba ada seseorang yang masuk dan membuka ikatan tangannya, Jae Man tersenyum. Tapi siapa yang membebaskan Cheon Jae Man?
Tak lama Young Joo datang dengan marah ke ruangan dimana Jae Man disekap dan dia mendapati Jae Man sudah tidak berada lagi di sana yang ada hanya tali bekas ikatannya dan kalung. Young Joo murka, staf Young Joo meminta maaf karena dia lalai sehingga Jae Man bisa kabur begitu saja.
Young Joo berkata kalau dia baru saja mengkonfirmasi keberadaan Jae Man 5 menit yang lalu, tapi staf Young Joo berkata kalau 5 menit yang lalu Jae Man masih berada di sini. "Di mana perhatian kalian?!?!"ucap Young Joo sambil berteriak dan meninggalkan ruangan dalam keadaan marah.
Di luar gedung sedang terjadi kecelakaan mobil. Young Joo keluar dari kantornya, melihat keadaan sekeliling mencari sosok Jae Man, lalu dia menghela nafas dan berkata kalau Jae Man tidak bisa menghilang begitu saja,
"Pasti ada orang lain dari kantor kejaksaan yang membantunya. Dia mungkin belum pergi jauh. Sekarang kita harus buat surat perintah penangkapan untuk Jae Man"ucap Young Joo pada stafnya.
Young Joo juga berkata untuk meminta bantuan polisi untuk mencari Jae Man di tempat-tempat yang memungkinkan untuk dia bersembunyi. Asistennya berkata dia mengerti.
Shik Joong sedang membacakan buku untuk anak buah Jae Man yang sedang ditawan oleh Yoon Sung. Saat Shik Joong selesai membaca anak buah Jae Man terlihat tertidur. Shik Joong kesal karena setiap dia membacakan buku anak buah Jae Man selalu tertidur.
Lalu Shik Joong mengambil tongkat kayunya dan membangunkan anak buah Jae Man menggunakan tongkat tersebut. Anak buah Jae Man membuka matanya.
"Kau bisa tidur dalam situasi yang krusial seperti ini? Orang orang sepertimu harus membersihkan pikiranmu agar bisa mencerna isi buku seperti ini"ucap Shik Joong. Anak buah Jae Man memandang tajam ke arah Shik Joong, Shik Joong agak ketakutan sehingga dia mengambil tongkatnya dan menyuruh anak buah Jae Man agar tidak memandangnya seperti itu.
Dari lantai atas Yoon Sung memanggil Shik Joong. Saat berbicara berdua, Shik Joong kaget dengan perkataan Yoon Sung bahwa Young Joo telah melihat wajahnya. Shik Joong mengusulkan agar Yoon Sung pergi keluar negeri menggunakan pesawat, lalu dia meralatnya dan berkata lebih baik menggunakan kapal laut,
"Itu adalah cara terbaik untuk meninggalkan negara ini"ucapnya panik. "Aku akan menjemput ibumu dan kita bertemu di Busan". Shik Joong gemetar sambil meraba raba sakunya mencari ponselnya.
Yoon Sung yang sedari tadi hanya diam berkata kenapa dia harus meninggalkan negara ini,
"Paman, kau sangat paranoid. Jangan khawatir, Young Joo tidak akan datang ke sini"ucapnya tenang.
"Kenapa dia tidak bisa datang ke sini? Ketika ayahnya menjadi seperti itu dia mencarinya kemana-mana. Dia bahkan tahu namamu"ucap Shik Joong setengah marah.
Shik Joong ketakutan kalau Yoon Sung akan tertangkap.
"Kim Young Joo.... dia melepaskanku"kata Yoon Sung tenang.
Shik Joong kaget dan tidak percaya hal itu.
Kim Na Na dan rekan rekannya sedang menonton sebuah berita melalui tablet pc tentang City Hunter yang mengirim ketua Grup Hae Won, Cheon Jae Man ke kantor kejaksaan, tetapi sekarang dia menghilang. Eun Ah mengatakan kenapa mereka bisa melepaskannya begitu saja padahal City Hunter dengan susah payah menangkapnya.
Kim Na Na kelihatan sedang berfikir sesuatu, lalu dia berkata "Polisi merencanakan penyergapan...."kalimatnya tergantung.
Di ruang kerjanya Yoon Sung juga menonton berita yang sama. Setelah kembali ke rumahnya Kim Na Na kembali menonton televisi untuk terus menyaksikan berita yang sedang heboh yang mengatakan kalau polisi hendak menangkap City Hunter yang meninggalkan tempat umum di perusahaan Choi Da Dye untuk berkumpul di kantor kejaksaan.
Kim Na Na terlihat khawatir akan keselamatan City Hunter, dia memandangi foto mereka berdua lalu mengambil handphonenya.
Di ruangan itu Yoon pun memandang bingkai foto mereka yang pecah dan mengambil handphonenya juga. Mereka berdua sama sama ingin telepon tapi mengurungkan niat mereka masing-masing.
"Dia akan kembali, aku yakin"ucap Kim Na Na.
"Aku pasti akan kembali dengan keadaan hidup"ucap Yoon Sung (sedih nih scene nya).
Atasan Young Joo masuk ruangannya dan melihat Young Joo telah berada di sana, dia marah-marah pada Young Joo atas berita kaburnya Jae Man.
"Ini akan membuat reputasi kantor kejaksaan malu. Tidak cukup malukah kau bahwa yang menangkap Jae Man adalah City Hunter? Tapi sekarang kau malah membiarkannya pergi"ucap atasan Young Joo.
Young Joo minta maaf dan berjanji akan segera menangkap Jae Man kembali.
"Tentu saja kau harus melakukannya. Karakterku buruk dan aku tidak bisa menjadi pengacara. Kau sama denganku, jadi lupakanlah. Kau harus tahu semakin lama dia bebas semakin sulit untukmu menangkapnya. Tidak peduli bagaimanapun, tangkap dia kembali sebelum City Hunter yang menangkapnya"ujar atasannya.
Young Joo mengert,sebelum Young Joo meninggalkan ruangan, atasannya bertanya kembali apakah Young Joo benar benar tidak melihat wajah City Hunter,
"Mendengar penjelasan polisi jarak antara kau dan City Hunter sangat dekat"atasannya sepertinya curiga.
Young Joo dengan tenang menjawab kalau dia tidak melihatnya malah City Hunter merebut senjatanya. Atasannya kembali marah kenapa senjata Young Joo bisa sampai dirampas City Hunter lalu bertanya di mana senjatanya ditemukan.
"Senjata itu aku temukan di dekatku, tapi aku tidak menemukan sidik jari"jawab Young Joo.
Young Joo keluar dari ruangan atasannya. Saat sedang berjalan, Yoon Sung menunggunya.
"Kenapa kau melepaskanku?"tanya Yoon Sung.
"Kenapa aku melepaskanmu?", Young Joo balik bertanya.
"Jika itu karena anak dari direktur Kim Jong Sik, Kim Young Joo, kau akan diperlakukan sebagai tahanan utama dan akan segera dibawa pergi. Tapi aku sudah memikirkannya, hal-hal yang tidak dapat dilakukan dengan hukum. Aku hanya tidak ada hak untuk menangkapmu"ujar Young Joo.
Yoon Sung tersenyum kecut, "Ini memang benar-benar gayamu Kim Young Joo, patuh pada aturan dan membosankan. Kim Young Joo, jika kau menghadapi situasi yang sama tidak perlu sentimental, lakukanlah apa yang seharusnya seorang jaksa lakukan".
Lalu Young Joo balik bertanya kenapa Yoon Sung tidak membunuhnya.
"Alasan yang sama denganmu"jawab Yoon Sung singkat lalu melihat jam tangannya hendak pergi.
Young Joo kembali bertanya apakah Yoon Sung telah menemukan data rahasia Jae Man.
"Itu bukan urusanmu"jawab Yoon Sung.
"Aku ingin tahu tentang kejadian tahun 1983"ucap Young Joo, yang dijawab Yoon Sung agar dia menemukannya sendiri.
Yoon Sung sedang berada di ruangan tawanannya (anak buah Jae Man). Dia menerima telepon dari Jae Man. Jae Man berkata kalau dia punya data rahasia sampai tahun 2030, dan jika City Hunter tidak menangkapnya lagi dia akan memberikan data itu padanya. Yoon Sung berkata kalau dia akan menemukannya sendiri data itu dan menemukan Jae Man juga. Jae Man marah dan berkata kalau City Hunter akan menyesal menolak tawarannya.
Setelah menutup teleponnya Yoon Sung bergumam, "Jadi itu semua belum dimusnahkan?". Tiba tiba anak buah Jae Man mengatakan sesuatu tentang data rahasia itu,
"Dia mengatakan data itu tersimpan di suatu tempat yang rahasia walaupun aku tidak yakin lokasinya tapi data itu belum dimusnahkan, aku yakin itu".
Yoon Sung bertanya apakah dia tahu di mana tempat rahasia Jae Man.
"Berdasarkan kepribadian Jae Man, dia akan mencoba bangkit kembali. Aku memperkirakan masih ada beberapa orang sepertiku yang masih bekerja dengannya karena dia selalu menggunakan uang untuk menyuapnya" awab anak buah Jae Man.
Yoon Sung kembali bertanya kira-kira siapa saja dan di mana saja mereka bertemu. Anak buah Jae Man berkata apabila dia memberitahunya apakah Yoon Sung akan mengabulkan permintaannya, yaitu menyingkirkan Cheon Jae Man. Yoon Sung menyanggupinya. Anak buah Jae Man berkata kartu trufnya ada pada seorang wanita,
"Aku rasa dia akan mencoba menemukan wanita itu. Setelah bertemu presiden kami diperintahkan untuk mencari wanita itu"ujar anak buah Jae Man.
Yoon Sung bertanya siapa wanita itu. Anak buah Jae Man menjawab bahwa wanita itu membuka toko makanan ringan yang lezat, wanita itu bernama Lee Kyung Hee. Yoon Sung kaget mendengar nama itu.
Seseorang sedang berbicara di telepon dengan Yoon Sung dan berkata bahwa kapten pasti menolak mengijinkan Yoon Sung untuk melihat data rahasia itu,
"Dia berkata daripada menunjukkan data itu lebih baik dia menghilang"ucapnya. Yoon Sung hanya terdiam.
Di kantor kejaksaan asisten Young Joo membawa sekotak data-data yang diambil dari kediaman dan kantor Jae Man.
"Hanya ini yang tersisa. Sebanyak ini, kapan kita akan selesai membacanya?"tanya asisten Young Joo kepada Young Joo. Young Joo berkata walaupun harus tinggal sampai larut malam dia harus segera selesai membaca semuanya.
Asistennya memberikan sebuah map dan meminta Young Joo membacanya karena dia menemukannya di dalam lemari besi di villa Jae Man,
"Karena di simpan di tempat yang terkunci rapat aku kira ini adalah sesuatu yang sangat berharga".
Young Joo membuka map tersebut yang berisi satu bendel kertas dengan tulisan Sunflower di sampul paling depan. Young Joo pun mulai membuka isinya, ada sebuah lukisan terselip di sana. Lalu dia mulai melihat lihat isi dari bendelan kertas itu dan kaget melihat nama Lee Kyung Hee.
Presiden sedang melukis di ruangannya bersama Kim Na Na yang menjadi ajudannya. Presiden meminta pendapat Kim Na Na tentang lukisan bunga anggreknya,
"Meskipun lukisannya bagus, tidakkah kau berfikir bahwa anggrek ini bagus? Dia tidak bercabang dan hanya bergantung pada daun untuk bertahan hidup. 100 kali lebih kuat dari manusia. Seseorang tanpa uang, pendidikan dan kontak memiliki waktu yang sulit untuk bertahan hidup "ujar Presiden.
Kim Na Na berpendapat kalau privatisasi sekolah hukum dapat diloloskan, para mahasiswa yang mengandalkan diri sendiri akan sangat membantu,
"Sebenarnya 4 tahun yang lalu saat pemilu presiden diantara semua calon saya percaya pada anda karena pandangan anda tentang privatisasi sekolah hukum. Jadi kongres kali ini harus memiliki kabar baik, bergembiralah Presiden".
Presiden tersenyum dan mengangguk serta mengucapkan terimakasih,
"Ah.. saya harusnya mengambil gambar ini dan memasukkannya di blog saya untuk mendapatkan lebih banyak pengunjung. Setelah saya pensiun saya akan mengatur pameran seni pribadi atau sesuatu seperti itu"ujar Presiden.
Tiba tiba handphone Presiden yang dibawa Kim Na Na berbunyi dan nomernya asing. Kim Na Na bertanya pada Presiden apa yang harus dia lakukan. Presiden meminta handphonenya terlihat berfikir sejenak sebelum akhirnya mengangkatnya. Ternyata yang menelepon adalah Cheon Jae Man. Presiden lalu menyuruh Kim Na Na untuk keluar sebentar. Presiden menerima telepon dari Jae Man.Jae Man meminta Presiden untuk dapat membantunya melarikan diri ke luar negeri. Presiden mengatakan seharusnya Jae Man sudah mengerti jawaban Presiden dan menyuruh Jae Man untuk menyerahkan diri. Jae Man mengatakan kalau Presiden sepertinya mendorong Jae Man ke tebing. Jae Man akhirnya menyebutkan nama Kyung Hee. Presiden terkejut mendengarnya. Jae Man mengancam akan membeberkan kepada masyarakat bahwa Presiden mempunyai seorang anak dari hubungan gelap dan Presiden juga bisa masuk ke Blue House merupakan dana dari Jae Man. Jae Man mengatakan apabila semua tersebar apakah Presiden tidak takut kehilangan imagenya. Jae Man terus mengatakan hal yang memojokkan Presiden. Jae Man pun tetap memaksa Presiden untuk membantunya melarikan diri ke luar negeri.
Presiden hanya diam setelah menutup teleponnya dengan Jae Man. Presiden mengingat ketika bertemu dengan Kyung Hee yang mengatakan kalau anak Kyung Hee telah diambil Jin Pyo ketika masih berumur satu bulan. Presiden juga mengingat ketika Jin Pyo mengatakan kalau sebuah hadiah yang akan Presiden terima. Presiden hanya bisa termenung mengingat kejadian itu .
Presiden pun memanggil Na Na kembali dan menanyakan keberadaan wanita yang memberikan Na Na saputangan yaitu Kyung Hee. Na Na terkejut lalu Presiden menjelaskan bahwa presiden telah berutang budi kepada Kyung Hee dan Presiden yakin bahwa wanita yang dimaksud Presiden sama dengan yang memberikan Na Na sapu tangan. Na Na masih ragu mengatakannya dan Presiden pun menunjukkan sapu tangan yang sama kepada Na Na. Na Na pun terkejut melihat sapu tangan yang dikeluarkan Presiden. Sampai diluar Na Na akan menghubungi ibu Yoon Sung tapi tidak jadi.
Yoon Sung menjenguk ibunya di rumah sakit. Yoon Sung mengatakan jika dalam 4 bulan tidak ada keluhan maka ibu Yoon Sung akan bisa meninggalkan rumah sakit.
Yoon Sung memberikan semangat kepada ibu agar ibunya bisa menahan semuanya. Ibu Yoon Sung terbatuk dan Yoon Sung memberika sapu tangan yang diberikan ibunya. Ibu Yoon Sung senang karena Yoon Sung membawa sapu tangan itu dan mengatakan kalau ibu Yoon Sung memberikan sapu tangan tersebut untuk orang-orang yang disukai ibu Yoon Sung.
Yoon Sung menanyakan apakah ayahnya memiliki sapu tangan itu juga. Ibu Yoon Sung dengan sedikit salah tingkah mengatakan kalau ayah Yoon Sung juga memilikinya. Ibu Yoon Sung menanyakan apakah Yoon Sung ingin tahu apa yang telah terjadi. Yoon Sung mengatakan tidak dan keluar tetapi ibu Yoon Sung mengatakan bagaimana kalau ayah Yoon Sung masih hidup. Yoon Sung bertanya kenapa ibunya tiba-tiba mengatakan hal seperti itu. Ibu Yoon Sung menggeleng dan berkata tidak apa-apa.
Yoon Sung pun keluar dan mengatakan kenapa Jae Man sampai mencoba menemukan ibunya. Yoon Sung menelpon Shik Joong untuk menanyakan orang yang dihubungi Shik Joong ketika menemukan ibunya dulu. Yoon Sung pun bertemu dengan orang yang dimaksud yaitu seorang ahjumma.
Ahjumma menceritakan kalau ibu Yoon Sung hidupnya dulu sangat susah. Ibu Yoon Sung harus bekerja untuk dapat mengobati ayahnya yang sakit jantung. Tiba-tiba ahjumma mengatakan kalau ahjumma tidak bisa membicarakan masalah orang lain. Yoon Sung pun langsung memberikan amplop kepada ahjumma. Dan setelah menolak ahjumma akhirnya mau menceritakan kepada Yoon Sung kalau ibu Yoong dulu hamil duluan dan menikah dengan orang lain.
Setelah mendengar semua itu, Yoon Sung berjalan dengan lunglai. Young Sung mendapat telepon dari Na Na. Na Na mengatakan kepada Yoon Sung bahwa Presiden juga mempunyai sapu tangan yang sama dengan sapu tangan yang diberikan ibu Yoon Sung kepada Yoon Sung. Na Na tidak memberitahukan Presiden karena ibu Yoon Sung melarang Na Na mengatakan apapun kepada Presiden. Yoon Sung pun menyuruh Na Na untuk tidak memberitahu Presiden.
= Flashback=
Yoon Sung mengingat ketika ibu Yoon Sung mengatakan kalau Yoon Sung sama persis dengan ayahnya yang tidak suka dengan kacang merah. Dan ketika Dae Hye juga mengatakan kalau Presiden dan Dae Hye tidak suka kacang merah. Dan ketika anak buah Jae Man memerintahkan untuk mencari ibu Yoon Sung ketika Jae Man melihat Presiden.
=Flashback end=
Yoon Sung kembali mengunjungi ibunya di rumah sakit. Melihat Yoon Sung yang hanya diam, ibu Yoon Sung khawatir dan menanyakan apakah sesuatu telah terjadi. Yoon Sung memegang tangan ibunya dan kemudian duduk.
Yoon Sung mengatakan kalau Yoon Sung sama sekali tidak menyalahkan ibunya dan malah merasa bersalah dan mengatakan kepada ibunya kalau Yoon Sung sudah mengetahuinya. Ibu Yoon Sung heran apa yang dimaksud Yoon Sung dengan sudah tahu Yoon Sung pun menjelaskan bahwa Yoon Sung sudah tahu tenang ayah biologisnya yaitu Presiden.
Ibu Yoon Sung lansung mengalihkan pandangannya dan mengatakan maaf karena tidak memberitahu Yoon Sung dari awal. Yoon Sung bertanya apakah Presiden telah meninggalkan ibunya dan dirinya. Ibu Yoon Sung menggeleng dan mengatakan kalau Presiden sama sekali tidak tahu kalau ibu Yoon Sung hamil dan melahirkan Yoon Sung. Karena ketika ibu Yoon Sung hamil dulu, presiden sudah mempunyai istri. Jae Man mengetahui tentang kehamilan ibu Yoon Sung dan mengatakan kalau ibu Yoon Sung akan menghancurkan masa depan Presiden dan Jae Man mengancam ibu Yoon Sung. Dan pada saat itu yang telah menyelamatkan ibu Yoon Sung adalah Mu Yeol.
Ibu Yoon Sung memandang Yoon Sung dan bertanya apakah Yoon Sung kecewa memiliki seorang ibu seperti itu. Yoon Sung pun memeluk ibunya dan mengatakan kalau Yoon Sung sama sekali tidak kecewa dan merasa beruntung karena bisa hidup. Mendengar itu, ibu Yoon Sung pun menangis dipelukan Yoon Sung. Yoon Sung kemudian bertanya apakah Jin Pyo mengetahui semua itu. Ibu Yoon Sung mengatakan Jin Pyo tentu saja mengetahuinya. Yoon Sung sangat terkejut dan berusaha menyembunyikan kemarahannya di depan ibunya.
Yoon Sung dengan menyetir mobilnya mengingat semua perkataan Jin Pyo. Yoon Sung pun sampai ke rumah Jin Pyo kemudian berjalan dengan lunglai mendekati Jin Pyo. Yoon Sung pun langsung mengatakan kepada Jin Pyo kenapa Jin Pyo melakukan hal yang begitu jauh, membesarkanya dan mengatakan kebohongan tentang ayah Yoon Sung karena sesungguhnya Presiden adalah ayah kandung Yoon Sung. Jin Pyo terkejut mendengar kata-kata Yoon Sung. Yoon Sung pun mengeluarkan kalung peluru kemudian menyerahkan kepada Jin Pyo.
Yoon Sung mengatakan akan mengecek untuk memastikan dan karena Jin Pyo telah menghancurkan hidup Yoon Sung, Yoon Sung memastikan bahwa Jin Pyo akan membayar semuanya. Yoon Sung pergi dengan diam dan lunglai. Ketika Yoon Sung sudah pergi, Jin Pyo yang hanya diam dari tadi mengambil kalung yang ditinggalkan Yoon Sung dan memandang kalung itu dan kemudian memejamkan matanya dengan menggenggam erat kalung tersebut.
Yoon Sung terdiam berada di mobilnya. Kim Na Na, Go Ki Joon dan Shin Eun Ah datang menggunakan mobil baru milik Ki Joon. Shin Eung Ah protes pada Ki Joon kalau sebenarnya Ki Joon hanya ikut-ikut mobil milik Yoon Sung. Ki Joon mengelak dengan mengatakan kalau dia memang menyukai mobil seperti itu. Ki Joon melihat Yoon Sung berada di dalam mobil segera memanggil Yoon Sung. Yoon Sung keluar dari mobilnya dan tidak menghiraukan mereka sama sekali. Na Na melihatnya dan merasa aneh dengan sikap Yoon Sung.
Jaksa Young Joo bertemu dengan Soo Hee di klinik milik Soo Hee.
"Kita sudah lama tidak bertemu dan belum-belum sekarang kau menanyakan tentang laki-laki lain. Kau benar-benar Kim Young Joo"ujar Soo Hee
"Hanya katakan sebenarnya, ketika Lee Yoon Sung terkena tembakan, kau yang membantunyakan?"tanya Young Joo
"Aku tidak tahu"jawab Soo Hee. Young Joo melihat Soo Hee dengan tatapan curiga.
"Aku benar-benar tidak tahu"ujar Soo Hee.
Soo Hee mencoba mengalihkan perhatian Young Joo dengan mengatakan kalau jaketnya tertinggal di rumah Young Jo dan Soo Hee ingin mengambilnya. Young Jo tetap pada pokok permasalahan.
"Lee Yoon Sung adalah seseorang yang pernah tinggal di goden triangle menggunakan nama Poo Chai, dia kembali ke korea dengan identitas baru"ujar Young Joo
Soo Hee mengatakan pada Young Joo kalau dia ikut sedih dengan apa yang terjadi pada ayahnya. Tapi Young Joo memotong ucapan Soo Hee dan berkata kalau itu semua melukai harga dirinya sebagai seorang Jaksa.
"Hukum sudah tidak ada di mata laki-laki itu"ucap Young Joo
Soo Hee berkata pada Young Joo kalau dulu ketika dia meninggalkan Young Joo karena dia menganggap Young Joo terlalu sempurna untuknya, tapi sekarang Soo Hee ingin berada di sisi Young Joo karena Young Joo terlihat kasihan.
Soo Hee menunjukkan bunga matahari yang baru dibelinya. Mendengar Soo Hee menyebutkan Sunflower, Young Joo teringat sesuatu.
Di kantornya Young Joo melihat blog milik presiden. Dia menemukan lukisan yang sama persis dengan lukisan yang ia temukan di tumpukan dokumen milik Lee Kyung Hee.
Yoon Sung mendengarkan rekaman percakapan antara dia dan Cheon Jae Man. Kepala Bagian melihat Yoon Sung hanya tersenyum.
"Di mana sebenarnya itu berada?"gumam Lee Yoon Sung
Yoon Sung dan Young Joo bertemu di kafe tempat Da Hye bekerja. Da Hye memberikan dua gelas kopi buatannya. Yoon Sung berkata pada Young Joo kalau balas dendamnya memang penting tapi aku juga tidak bisa diam saja melihat orang-orang terluka di depan mataku.
Young Joo mendatangi Jin Pyo. Anak buah Jin Pyo menghalangi Young Joo tapi Jin Pyo menyuruh Young Joo untuk masuk. Young Joo berkata pada Jin Pyo kalau dia sudah mengetahui kalau Yoon Sung adalah City Hunter. Young Joo mengatakan apa yang dikatakan Yoon Sung tadi ketika mereka bertemu kalau dia tidak bisa tinggal diam melihat orang-orang terluka di depan matanya, Young Joo berkata kalau dia memaafkan Yoon Sung. Tapi tidak dengan Jin Pyo.
"Mengapa aku harus meminta maaf mu?"ujar Jin Pyo.
"Kau telah mengambil anak yang baru lahir dan membesarkannya untuk menjalankan balas dendammu. Lee Yoon Sung bukanlah anak Park Mu Yeol, aku tahu itu"ujar Young Joo
"Kalau kau ingin tahu kenapa aku, temukanlah dokumen rahasia itu. Semuanya ada di situ. Balas dendamku adalah ada negara ini yang telah menyembunyikan kebenarannya, kau pikir aku hanya balas dendam biasa?"jawab Jin Pyo.
"Negara yang aku lindungi selama ini membiarkan 20 nyawa hilang ditangannya sendiri dan menyembunyikan kejadian tersebut."ucap Jin Pyo marah.
"Orang-orang yang menggunakan kekuasaanya atas nama negara melakukan kejahatan yang telah direncanakan, kau dapat pergi dan temukan itu. Ayahmu, kejahatan apa yang telah dia lakukan"ucap Jin Pyo
"Aku akan menemukannya. Dan juga kau, aku akan menangkapmu sesuai hukum"ujar Young Jo
"Setiap waktu, aku di sini aku hanya takut kau harus menegakkan hukum di negara ini sendirian"tantang Jin Pyo
"Jika pemerintah telah melakukan kesalahan, mereka harus menerima konsekuensinya, begitu pula ayahku"ujar Young Joo
Yoon Sung terus mendengarkan rekaman percakapan antara Yoon Sung dan Cheon Jae Man. Shik Joong datang dan memberikan segelas teh untuk Yoon Sung. Shik Joong terlihat khawatir karena Yoon Sung jarang makan. Shik Joong pun bercerita kalau dia sangat bosan dengan anak buah Cheon Jae Man, karena setiap hari dia harus membuatkan makanan dan mengantarnya ke toilet dua kali sehari. Karena berisik, Yoon Sung membentak Shik Joong untuk berhenti. Shik Joong yang mendengarnya kaget.
"Aku harus menangkap Cheon Jae Man dan menemukan dokumen rahasia. Semua itu membuatku gila"bentak Yoon Sung.
"Maafkan, aku Yoon Sung , aku hanya khawatir denganmu karena kau jarang makan akhir-akhir ini"ungkap Shik Joong
"Maafkan aku paman, aku hanya sedikit stress"ucap Yoon Sung
Cheon Jae Man meminta anak buahnya untuk mengambil dokumen rahasia yang telah dikirimnya ke rumah Young Joo.
"Aku Cheon Jae Man, tidak akan mati sendiri. Mereka yang kuat atau memiliki kekuasaan yang akan menang. Ayo bersaing"ujar Cheon Jae Man.
Young Joo di dalam mobil sedang menelpon Soo Hee dan menanyakan apakah Soo Hee sudah menemukan jaketnya yang tertinggal di rumah Young Joo. Young Joo mengajak Soo Hee untuk makan bersama. Soo Hee mengatakan kalau dia akan menunggu Young Joo.
Tiba-tiba ada petugas pengirim barang datang dan memberikan paket tersebut kepada Soo Hee. Soo Hee membuka paket tersebut dan berkata pada Young Joo kalau paket tersebut berisi dokumen rahasia. Young Joo yang mendengar itu segera menuju ke rumahnya.
Anak buah Cheon Jae Man mendatangi Soo Hee dan akan merebut dokumen tersebut dari Soo Hee.
"Jika kau ingin mengambil paket ini, kau harus ijin dulu"ucap Soo Hee ketakutan dan brusaha melindungi dokumen tersebut.
"Kau ingin mati?"ujar anak buah Cheon Jae Man
"Kau pikir dengan membunuh istri jaksa kau dapat hidup tenang?"tantang Soo Hee
Anak buah Cheon Jae Man memukul Soo Hee dan merebut dokumen rahasia tersebut.
Di jalan Young Joo bergegas menemui Soo Hee.
Ketika Young Joo memasuki rumahnya dia mencari-cari Soo Hee. Young Joo panik mendapati Soo Hee dalam keadaan terikat.
“Young Joo, mereka mengambilnya. Dokumen rahasia. Kejarlah mereka”ujar Soo Hee lemah karena syok.
Young Joo pun memeluk Soo Hee dan meminta maaf karena telah menyeret Soo Hee.
Yoon Sung masih berkutat dengan rekaman pembicaraan dirinya dengan Cheon Jae Man. Berulang-ulang mendengarkan agar mengetahui di mana Cheon Jae Man berada dengan suara latar belakang Jae Man.
Yoon Sung pun teringat dengan penderek mobil saat tabrakan mobil di depan kantor kejaksaan tepat dihari Jae Man meloloskan diri. Benar! Suara ini dari tempat penghancur mobil! Yoon Sung segera melihat rekaman berita saat itu.
“Dia pasti masuk ke dalam bagasi mobil dan dikirim ke tempat penghancur mobil!”pikir Yoon Sung yang sebenarnya tepat sekali.
Yoon Sung pun melihat plat nomor mobil tersebut dan mencari tahu ke mana mobil itu di bawa. Dapat! Kini Yoon Sung tahu keberadaan Cheon Jae Man dan dokumen rahasia tersebut.
Soo Hee dibawa ke rumah sakit oleh Young Joo yang mencemaskan dirinya. Soo Hee meminta Young Joo untuk pergi melanjutkan tugasnya, karena dirinya baik-baik saja.
“Saat kita hidup bersama, kau juga selalu begini. Mengatakan semua baik-baik saja”ucap Young Joo tak berdaya.
“Kau pikir aku tidak mengerti dirimu, Kim Young Joo? Sekali aku melihat wajahmu, aku mengerti. Dan bagaimana bisa aku menahanmu? Itulah daya tarikmu”jawab Soo Hee tersenyum.
Young Joo sekali lagi merasa bersalah.
“Permintaan maaf itu apa akan selesai jika aku memberimu kesempatan sekali lagi, apa kau akan mencobanya sebaik mungkin?”
Soo Hee merasa bahagia jika Young Joo kembali berada disisinya kembali dan menjaganya. Young Joo memandang lekat Soo Hee seakan tidak percaya.
Sementara itu, anak buah Jae Man yang baru mengabarkan Jae Man bahwa kini dokumen rahasianya sudah ada di tangan mereka. Cheon Jae Man merasa aman, dia hendak ingin menyelesaikan masalah dirinya dengan presiden, mengenyahkan City Hunter dan Lee Jin Pyo.
Jin Pyo memandang kalung militer, dan berfikir tidak banyak waktu yang dimilikinya. Sebuah pesan masuk, dari Cheon Jae Man.
Jika kau ingin Dokumen Rahasia, datanglah ke tempat penghancur mobil Seoul.
Sebuah pesan singkat juga masuk ke telepon Young Joo. Jika kau ingin Dokumen Rahasia, datanglah ke tempat penghancur mobil Seoul –City Hunter-.
Soo Hee tahu kalau Young Joo mendapat pesan dari City Hunter dan menyuruhnya pergi. Awalnya Young Joo enggan meninggalkan Soo Hee sendiri, karena cemas. Soo Hee menyakinkan Young Joo bahwa dirinya akan aman karena dia berada di rumah sakit.
Young Joo menggenggam tangan Soo Hee, “Katamu aku ingin memberikan satu kesempatan lagi. Aku akan mengambilnya sebagai sebuah janji”
“Selama kau tidak melupakan perjanjian kita,Young Joo” ujar Soo Hee berbinar-binar.
“Kita akan membicarakan lagi setelah aku kembali”
Young Joo berjalan menjauh dari Soo Hee lalu menoleh kembali. Keduanya tersenyum bahagia.
Kecemasan melanda ibu Yoon Sung. Kim Na Na menjenguk ibu Yoon Sung, yang serta-merta di tanyai keberadaan Yoon Sung oleh ibunya. Na Na menjawab melihat saat di Blue House.
“Dia tidak terlihat bersikap aneh bukan?”tanya ibu Yoon Sung.
“Bibi, sapu tangan yang anda berikan kepada ku, sama persis dengan milik Presiden. Apa yang sebenarnya terjadi”tanya Na Na.
Na Na tidak bisa menahannya lagi untuk bertanya karena kecurigaanya Presiden mencari ibu Yoon Sung. Na Na tidak ingin berspekulasi lagi, dan lebih baik bertanya secara langsung.
Ibu Yoon Sung memandang Na Na. Beberapa saat kemudian Na Na keluar dari ruangan ibu Yoon Sung dengan muka pucat pasi, syok. Sedang ibu Yoon Sung terduduk lemah di kamarnya.
Young Joo datang sendirian ke tempat penghancur mobil mencari Cheon Jae Man. Sedang dari belakang beberapa anak buah Cheon Jae Man membuntuti Young Joo. Dan Young Joo tahu dirinya akan dikeroyok.
Cheon Jae Man keluar, “Aku meminta Lee Jin Pyo yang datang. Kim Young Joo kenapa kau ada dis ini?! Apa kau mencari Dokumen Rahasia?”
Young Joo tanpa basa basi bertanya di mana benda itu, Jae Man memberi tahunya akan hancur bersama mobil yang dihancurkan.
Young Joo berbalik, berniat untuk mengambilnya sebelum dihancurkan. Jae Man memerintahkan anak buahnya menangkap Young Joo.
Tentu saja Young Joo terpaksa menghadapi mereka sendirian, namun tetap kalah jumlah. Young Joo berusaha lolos dari mereka, tetap saja karena bela diri yang tidak setangguh City Hunter.
Yoon Sung baru saja datang dan langsung disambut dengan gerombolan anak buah Jae Man yang lengkap dengan senjata. Bukan City Hunter namanya jika tidak bisa mengatasi mereka. Dengan mudah Yoon Sung melumpuhkan mereka, seperti menggunakan jurus perpaduan antara Jackie Chan dan Bruce Lee.
“Berapa banyak nyawa yang kau punya? Hah?!”sengit Jae Man memandang Young Joo yang kepayahan dan memuntahkan darah karena terluka.
Tiba-tiba terdengar buanyi keras, sontak mereka tahu City Hunter talah tiba.
Yeah, Yoon Sung masih menghajar satu persatu anak buah Jae Man. Sungguh menakjubkan dan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Sungguh jadi teringat dengan om Jackie dah, haha. (Ignore it, -asri rf).
Cheon Jae Man memerintahkan anak buahnya untuk mengepung City Hunter. Young Joo langsung bangkit dan mengambil pentungan (bahasa Indonesia yang sesuai EYD apa ya?). Young Joo mengunci pintu dan berusaha menghalangi mereka keluar.
Young Joo berusaha mengirimkan pesan ke Yoon Sung.
Sebuah pesan yang memberitahukan bahwa dokumen rahasia ada di mobil yang akan segera dihancurkan. Yoon Sung terhenti langkahnya dan berbalik mencari mobil tersebut.
“Jangan sekali-kali berfikir untuk melangkah keluar!”, yeah Young Joo berusaha menahan mereka untuk memberikan waktu Yoon Sung untuk mencari dokumen itu. “Siapa pun yang ingin mati, maju!”
Lagi-lagi Young Joo dikeroyok. Poor Young Joo, sigh.
Yoon Sung buru-buru mencari dokumen tersebut. Dan mendadak mendengar sebuah mesin penghancur dinyalakan.
Young Joo akhirnya kepayahan menghadapi mereka sendirian. Young Joo berulang kali jatuh tersungkur. Tidak begitu saja menyerah, beruang kali Young Joo bangkit, salah satu anak buah Jae Man memukuli Young Joo.
Yoon Sung tidak bisa mengentikan laju mesin yang hendak membuat mobil hancur, maka Yoon Sung pun masuk ke dalam mobil, mencari keberadaan dokumen dan dikejar waktu dengan mesin yang masih tetap menyala. Yoon Sung harus cepat jika tidak dia bisa tergilas juga. Ketemu! Yoon Sung langsung mengambil dokumen rahasia dan keluar tepat mesin penghancur melindas habis mobil tersebut. Dan aku benci melihat Yoon Sung hanya melihat mobil yang dihancurkan, bukannya langsung berbalik menolong Young Joo! Sigh (Ignore it, again.-Asri-).
Cheon Jae Man hendak melangkah keluar, serta merta Young Joo menahan kaki Jae Man. Young Joo benar-benar tidak akan membiarkan Jae Man meloloskan diri lagi.
“Kapalku akan segera berangkat ke Hong Kong! Walaupun aku tidak bisa melarikan diri dengan pesawat aku bisa menggunakan kapal! Apa kau bisa menangkapku dengan keadaanmu seperti ini? Apa kau punya kata-kata terakhir?”
Young Joo perlahan bangkit dengan susah payah. “Cheon Jae Man, anda ditangkap dengan tuduhan menyalah unakan tugas, penipuan, pengelakan pajak, dan percobaan pembunuhan. Aku..Jaksa pununtut umum Seoul, Kim Young Joo. Dengan ini..menahan Cheon Jae Man dengan percobaan masa hukuman 22 tahun 6 bulan”jelas Young Joo panjang lebar dengan kepayahan.
Cheon Jae Man memberi tanda ke anak buahnya. Dengan sekali pukulan yang teramat keras tepat di kepala Young Joo. Darah mengucur deras dari kepala Young Joo dan dia tersungkur. Young Joo sekarat.
Yoon Sung melihat Cheon Jae Man dan anak buahnya beriringan berjalan keluar. Yoon Sung mengambil besi. Satu persatu anak buah Yoon Sung di babat abis! Cheon Jae Man terlihat cemas akan dirinya dan akhirnya melarikan diri.
Yoon Sung mengurungkan niatnya untuk mengejar dan malah naik ke atas dimana Young Joo berada.
Yoon Sung syok mendapati Kim Young Joo yang tengah sekarat dan berlumuran darah. Yoon Sung berusaha menyadarkan Young Joo, kemudian dia membuka mata.
“Bertahanlah”pinta Yoon Sung.
“Kau mendapatkannya?”ujar Young Joo dengan sisa kekuatan terakhir.
Yoon Sung mengangguk.
“Kau harus menggunakannya untuk mengungkapkan kepada seluruh masyarakat”
Yoon Sung meminta Young Joo jangan berkata apa-apa lagi.
“Cheon Jae Man menuju ke pelabuhan Hwa Cheon. Pergilah dan tangkap dia! Aku..tidak bisa bertahan lagi”
Young Joo benar-benar sekarat, Yoon Sung memegang tangan Young Joo merasa tidak ada waktu lagi.
“City Hunter..Lee Yoon Sung, ayahku..aku mohon maafkan dia. Maafkan aku”, air mata Young Joo mengalir.
Itulah kata-kata terakhir Young Joo. RiP Kim Young Joo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar